Antarajabar.com - Sebanyak 1.200 awak truk angkutan batu bara terancam akan di PHK oleh perusahaan karena bongkar muat batu bara yang ada di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, akan ditutup.
"Jika kurang dari dua pekan lagi Pelabuhan Cirebon ditutup untuk batu bara, ribuan awak kami pun bisa kena PHK," kata Ketua Asosiasi Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) kota Cirebon Sukirno, Rabu.
Ia menuturkan, ada sekitar 600 truk pengangkut batu bara yang beroperasi di Pelabuhan Cirebon. Masing-masing truk terdiri dari sopir dan kernetnya. Ini berarti sedikitnya ada 1.200 pekerja yang terancam PHK.
Menurut dia, itu belum termasuk pekerja lainnya yang mendukung terhadap angkutan batu bara. Karenanya mereka pun meminta agar Pelabuhan Cirebon tidak ditutup untuk bongkar muat batu bara.
"Kalau ditutup, mau kemana lagi mereka bekerja, karena para pekerja itu bergantung pada batu bara," ujarnya.
Kurang dari dua pekan lagi Pelabuhan Cirebon akan ditutup untuk aktivitas bongkar muat batu bara, dikarenakan PT Pelindo II Cabang Pelabuhan Cirebon belum mengurus revisi analisis dampak lingkungan (amdal).
Selain itu bongkar batu bara pun dianggap berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat di sekitar pelabuhan.
Sementara itu, Ketua RW 01 Kelurahan Panjunan, Jafar Sidik bersikukuh menolak adanya bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon.
"Kami tetap menolak bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon," katanya.
Karenanya, lanjut Jafar, ia dan seluruh warga yang ada di RW 01 justru menyambut baik adanya surat dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang memerintahkan adanya penutupan bongkar muat batu bara kurang dari dua pekan mendatang.
1.200 Pekerja Angkutan Batu Bara Terancam PHK
Kamis, 17 Maret 2016 7:21 WIB