Antarajabar.com - Isabella Giancarlo memindahkan kata-kata menyakitkan dari berakhirnya sebuah hubungan menjadi hiasan di kue.
"Buat saya, biasanya jadi tidak selera makan setelah putus cinta. Ini membuat stres, apalagi saya suka masak. Kenapa tidak saya bikin manis kata-kata yang membuat selera makan saya hilang?" kata Giancarlo, dikutip dari The Independent.
Proyek Eat Your Heart Out memuat kata-kata yang biasa terucap saat putus cinta menjadi berbalut saus burgundy, meses warna-warni dan pie garing.
Ia bertanya kepada teman-temannya kata-kata patah hati versi mereka dan dapat merasakan kesedihan yang sama meski tidak mengalaminya.
Membuat kue itu pengalaman meditatif, dan hidangan penutup membuatnya bisa "jalan terus", kata Giancarlo.
"Berhadapan dengan perasaan tidak menyenangkan saat patah hati sering tidak dianggap memanjakan diri sendiri. Ayo rasakan dan ambil lagi kata-kata yang menyakitimu," kata dia.
Beberapa kata terlihat klise, seperti "kita berteman saja" atau "ini salahku, bukan kamu".
Ada juga kalimat puitis yang mengundang rasa ingin tahu tentang cerita sebenarnya.
Ia merasa caranya itu efektif untuk mengurangi rasa sakit dari kalimat tersebut.
Tetapi, ada juga kata yang membuatnya tidak ingin makan kue itu.
Sejak memamerkan karyanya, ia banyak mendapat respon dari orang-orang melalui website-nya.
Melalui kue ini, ia ingin membantu orang lain untuk merasakan pengalaman mereka dan memahami apa yang mereka butuhkan saat ini.
"Apa mereka butuh bersedih? Atau tertawa? Saya harap ini bisa bikin mereka merasakan persahabatan di tengah patah hati."
Giancarlo akan memamerkan gambar dari kuenya ini di sebuah galeri di New York bulan Maret mendatang.
Apa sarannya untuk mereka yang sedang patah hati?
"Hidup senang adalah balas dendam terbaik" demikian salah satu tulisan di kuenya.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
antaranews