Antarajabar.com - Wali Kota Cirebon, Jawa Barat, Nasrudin Azis mengatakan masalah penolakan aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon substansinya adalah masalah debu yang mengganggu sebagian masyarakat kota Cirebon.
"Aslinya polemik yang terjadi selama ini kan masalah debu batu bara yang mengganggu masyarakat Cirebon dan bukan masalah tutup atau tidaknya pelabuhan," kata Azis di cirebon, Senin.
Azis mengatakan, sekarang ini polemik sudah mengarah kepada titik yang salah, dimana mereka menuntut penutupan dan pembukaan bongkar muat batu bara.
Ia melanjutkan, khakikat dari semua itu adalah debu bukan yang lainnya dan jika debu batu bara bisa dihilangkan atau diminimalisasi, maka kegiatan bongkar muat pun bisa terus dilakukan di Cirebon.
Menurutnya, selama ini pihaknya dan semua yang terkait dengan debu batu bara hanya mempermasalahkan tutup atau buka dan itu tidak akan menyelesaikan masalah.
"Sekarang ini kita hanya memikirkan tutup dan buka pelabuhan dari aktivitas bongkar muat batu bara, padahal yang menjadi substansi penolakan warga adalah polusi debu bukan yang lainnya," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya akan terus mengawasi dan melindungi warganya agar bisa terhindar dari menghirup debu batu bara dan itu memerlukan teknologi, agar debu tidak lagi berterbangan di Cirebon.
Ia menambahkan, sekarang ini sedang dilakukan pertemuan untuk membahas dan mencari titik temu, supaya semua sinkron dan satu pemikiran yaitu menghilangkan debu.
"Kalau sekarang ini kami sedang bertemu secara intens dengan pihak terkait untuk membentuk pemikiran yang sama yaitu meminimalisasi debu," tanbah Azis.