Indonesia tentu juga tak ingin menelan kekalahan kedua beruntun setelah ditumbangkan China di Qingdao pada pertandingan terakhir. Kemenangan akan membuka jalan dan tetap menghidupkan asa Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 setelah mereka kini berada di posisi juru kunci usai kemenangan China melawan Bahrain.
Idzes yang berbicara setelah Shin juga menyetujui perkataan pelatihnya tersebut. Seperti yang ia ucapkan berkali-kali, bahwa pemain Venezia di Liga Italia itu sangat percaya kepada kapasitas timnya dan oleh karena itu, skuad Garuda akan berjuang mati-matian melawan Jepang yang sangat perkasa di babak kualikasi tersebut.
"Tentu kita tahu Jepang adalah lawan yang berat dan nomor satu di Asia. Namun, bukan berarti kita tidak punya kesempatan," kata kapten timnas Indonesia tersebut.
"Jadi yang terpenting kami akan memberikan yang terbaik besok di lapangan dengan atmosfer di GBK. Kita semua tahu semua bisa terjadi besok," tambah dia.
Sesi jumpa pers untuk Indonesia kemudian ditutup dengan suasana hangat seisi ruangan saat Shin mengajak penerjemahnya, Jeje, untuk ikutan berfoto dengan dirinya dan Idzes.
Momen ini bermula ketika Shin berdiri berjinjit, berharap tingginya minimal bisa menyamai Idzes yang bertinggi 1,9 meter saat berfoto. Namun, karena usahanya gagal, Shin lantas mengajak Jeje yang lebih pendek dari dirinya untuk ikut berfoto bersama.
Niat Shin agar saat sesi foto, dirinya bukan menjadi orang terpendek dan dalam hal ini, Jeje menjadi korban atas kejailan pelatih asal Korea Selatan tersebut. Momen ini dihiasi oleh gelak tawa para jurnalis dan sekali lagi menjadi penegasan bahwa tak ada ketegangan sama sekali dari kubu Indonesia menjelang melawan Jepang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Di ruang jumpa pers, ada kehangatan dan tanpa takut dari Indonesia