Iing menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan guna meningkatkan pemahaman peserta tentang metode yang benar untuk merawat, menyimpan, dan melestarikan naskah kuno.
“Ada sekitar 40 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Mereka terdiri dari budayawan, akademisi, dan lainnya,” tutur Iing.
Menurutnya, pelestarian fisik naskah kuno sangat penting untuk mempertahankan informasi sejarah yang tersimpan di dalamnya.
Ia menambahkan Kota Cirebon memiliki banyak naskah kuno yang tersebar di berbagai tempat, seperti museum keraton, perpustakaan, serta naskah yang disimpan oleh masyarakat.
“Selain pemeliharaan fisik, pelestarian juga dinilai perlu mempertahankan kandungan informasi dari naskah kuno itu sendiri. Nilai sejarah ini menjadi bagian penting yang perlu diwariskan ke generasi mendatang,” ucap dia.