Khusus pada komoditas beras, ia mengungkapkan jumlah produksi di Kabupaten Kuningan baru mencapai 30.868 ton gabah kering panen (GKP) hingga September 2024.
“Regenerasi petani bukan sekadar pergantian generasi, tetapi juga untuk mendorong adaptasi terhadap inovasi dan teknologi baru di bidang pertanian,” tuturnya.
Sementara itu Penyuluh Pertanian Ahli Muda Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dindin Syawaludin Pratama mengapresiasi program tersebut, karena bisa memicu terjadinya regenerasi petani di Kuningan.
Pihaknya berharap program sekolah lapang ini dapat menjadi titik awal lahirnya petani-petani muda yang terampil dan inovatif, sehingga dapat membawa sektor pertanian Kabupaten Kuningan lebih baik lagi
Berdasarkan proyeksi Bappenas, tambah dia, minat generasi muda terhadap profesi petani dikhawatirkan akan terus menurun dalam 60 tahun mendatang.
“Program ketahanan pangan, energi, dan air sudah menjadi prioritas, seperti yang disampaikan Presiden. Regenerasi petani menjadi kunci penting untuk menjaga keberlanjutan ketahanan pangan,” ujar dia.