Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun hingga akhir triwulan III tahun 2024 atau tumbuh positif dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 sebesar Rp44,21 triliun.
Capaian tersebut dinilai tak terlepas dari fokus BRI yang secara konsisten memperkuat fundamental kinerja, serta melakukan strategic responses dengan tepat dalam menghadapi berbagai dinamika pasar.
“Tahun 2024 ini sesungguhnya masih menjadi tahun yang penuh tantangan dengan dinamika ekonomi global dan domestik yang mempengaruhi berbagai sektor, tidak terkecuali sektor keuangan dan perbankan. Namun, di tengah tantangan tersebut, BRI alhamdulillah berhasil mencatatkan kinerja keuangan dengan pertumbuhan yang sangat baik,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam Konferensi Pers Kinerja Keuangan BRI Triwulan III-2024 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Rabu.
Melihat dari sisi intermediasi, BRI menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun atau tumbuh 8,21 persen secara year on year (yoy) hingga akhir September 2024.
Sebesar 81,70 persen atau sekitar Rp1.105,70 triliun dari total penyaluran kredit tersebut merupakan kredit kepada segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Penyaluran kredit yang tumbuh positif disebut membuat aset BRI tercatat meningkat 5,94 persen yoy menjadi sebesar Rp1.961,92 triliun.
Dalam hal ini, pihaknya berkomitmen memperkuat dan memberdayakan UMKM sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional guna membangun ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Seiring penyaluran kredit yang terus tumbuh, lanjutnya, BRI juga mampu mengelola kualitas aset dengan baik. ini Data menunjukkan rasio Non Performing Loan (NPL) BRI pada triwulan III-2024 tercatat sebesar 2,9 persen atau membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar 3,07 persen.
Perseroan turut berhasil mencatat rasio Loan at Risk (LAR) yang lebih baik, dari semula 13,80 persen pada akhir triwulan III-2023 menjadi 11,66 persen pada akhir triwulan III-2024.
Penurunan rasio NPL dan LAR didukung penerapan strategi pengelolaan manajemen risiko yang disiplin di seluruh lini bisnis.
Pihaknya dinyatakan secara aktif memantau kualitas kredit dan mengadopsi Early Warning System untuk mendeteksi potensi masalah kredit sedini mungkin, serta memperkuat tim recovery untuk mengelola kredit bermasalah dengan lebih cepat dan efisien.
Di samping kualitas kredit yang membaik, BRI tetap mempersiapkan pencadangan memadai dengan NPL Coverage sebesar 215,44 persen.
"BRI masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh. BRI optimistis dapat menutup tahun 2024 ini dengan kinerja yang positif, utamanya dengan fokus memperkuat fundamental kinerja yang membentuk ketangguhan, sehingga BRI selalu siap menghadapi berbagai tantangan, baik yang berasal dari global maupun domestik,” ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRI cetak laba Rp45,36 triliun hingga akhir triwulan III 2024