Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak melemah terbatas seiring pelaku pasar bersikap wait and see menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) di Amerika Serikat (AS)
IHSG dibuka melemah 8,89 poin atau 0,11 persen ke posisi 7.778,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,80 poin atau 0,19 persen ke posisi 952,94.
“IHSG berpotensi terkoreksi minor setelah naik terus sejak 11 Oktober 2024,” ujar Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (22/10), menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2024 untuk Amerika Serikat (AS), Brasil, dan Inggris namun memangkasnya untuk China, Jepang, dan Zona Euro.
Di Asia, ketahanan reli saham China baru-baru ini terus menarik perhatian setelah rencana penerbitan obligasi pemerintah khusus senilai 2 triliun yuan untuk membantu menciptakan stabilisasi pasar.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup melemah karena yield US Treasury yang meningkat menekan saham Mega Cap dan kekhawatiran tentang pemangkasan suku bunga dari The Fed, di tambah berita perusahaan menekan McDonald's dan Coca-Cola.
Sentimen utama bursa saham AS datang setelah yield US Treasury tenor acuan 10-tahun mencapai titik tertinggi dalam tiga bulan menjelang pemilihan presiden yang akan datang.
Indeks Dow Jones ditutup turun 0,96 persen menjadi 42.514,95, indeks S&P 500 melemah 0,92 persen ke 5.797,42 dan indeks Nasdaq Composite turun 1,60 persen ke 18.276,65.
Saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, Nvidia anjlok 2,81 persen, Apple melemah 2,16 persen, Meta Platforms turun 3,15 persen, dan Amazon melemah 2,63 persen.
Sementara itu, saham McDonald's anjlok 5,12 persen setelah infeksi E. coli yang terkait dengan hamburger Quarter Pounder-nya menewaskan satu orang dan membuat banyak orang sakit. Saham Coca-Cola juga turun 2,07 persen, saham Boeing turun 1,76 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi melemah seiring pasar 'wait and see' jelang pemilu AS