Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggencarkan sosialisasi penggunaan kotak nasi ramah lingkungan pada warga yang menggelar berbagai kegiatan agar terhindar dari bahaya keracunan akibat bakteri Salmonella dalam makanan.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Cianjur dr Frida Layla Yahya di Cianjur Rabu, mengatakan keracunan masal yang terjadi di dua kecamatan diduga berasal dari bakteri Salmonella dari makanan atau air yang digunakan untuk memasak.
Baca juga: 71 korban keracunan di Cianjur sudah pulang namun masih diawasi
"Mungkin kurang bersih meski air diambil dari bak penampungan yang jarang dikuras sehingga mengandung kuman atau bakteri serta bahan makanan yang tidak dicuci dengan bersih," katanya.
Untuk menekan kasus keracunan masal saat warga banyak menggelar kegiatan keagamaan atau tahlilan, pihaknya melakukan penelusuran kelaikan sumber air termasuk air isi ulang yang banyak beredar di berbagai wilayah karena masih banyak yang belum bersertifikat.
Bahkan pihaknya menjelang perayaan hari besar Islam (PHBI) kerap melakukan sosialisasi ke berbagai kalangan untuk memastikan masakan yang dihidangkan dalam keadaan layak konsumsi dan dimasak sesuai ketentuan dengan pengemasan menggunakan bahan ramah lingkungan bukan berbahan plastik.
"Kami selalu mengingatkan warga melalui tenaga kesehatan di setiap puskesmas untuk rutin mengimbau warga tidak menggunakan bahan plastik sebagai pembungkus nasi dan lauk yang diberikan dalam setiap kegiatan besar termasuk tahlilan," katanya.