Antarajawabarat.com, 16/7 - Supir angkutan menuju arah selatan Cianjur, Jawa Barat, menghadapi sepinya penumpang satu hari menjelang hari raya karena sebagian besar warga mengunakan kendaraan pribadi.
Usni (35), seorang sopir jurusan Cianjur selatan, di Cianjur, Rabu, mengatakan penurunan jumlah penumpang tersebut terjadi sejak dua hari menjelang masuknya hari raya seperti tahun lalu.
"Sekarang mau beli motor mudah, warga bisa membelinya secara kredit, sehingga jarang yang naik angkutan umum untuk pulang ke Cianjur selatan. Beberapa hari sebelumnya, ada peningkatan jumlah penumpang, namun sejak dua hari menjelang Lebaran, jumlah penumpang terus menurun," katanya.
Dia mengatakan, selama Ramadhan, dirinya hanya menarik penumpang sebanyak empat kali dan harus antre selama beberapa hari hingga satu minggu untuk mengambil giliran mengangkut penumpang karena saking sepinya.
"Dari pagi tadi baru satu mobil yang berangkat ke selatan, dari siang baru 8 orang. Padahal muatan jumlahnya bisa sampai 21 penumpang untuk satu angkutan. Biasanya menjelang malam ada peningkatan namun tidak sebanyak beberapa hari terakhir," katanya.
Meskipun tidak ada kenaikan tarif resmi dari pemerintah, membuat supir terpaksa menaikkan ongkos agar dapat menutupi biaya yang dikeluarkan, mulai dari bahan bakar, makan dan kebutuhan lainnya.
"Jika tidak dinaikan bisa jebol. Untuk biaya sewa mobil saja sekarang naik, belum bensin, ditambah biaya untuk keluarga di rumah. Namun kami mengerti, kenaikannya tidak akan terlalu besar," katanya.