"Hasilnya di beberapa daerah terasa kebakaran bisa dijaga. Tahun 2024 ini akan ditambah untuk perekrutan dan Bimtek," ujarnya.
Sementara, untuk sistem proteksi kebakaran lingkungan (Springkel), memiliki model stasiun pemadam kebakaran lingkungan dengan pemanfaatan sumber air di rumah-rumah warga.
Dengan pemanfaatan air warga dan penyediaan pompa jinjing, difungsikan sebagai sarana pemadam kebakaran di daerah padat yang sulit dijangkau oleh truk pemadam kebakaran.
"Pada tahun lalu program springkel berjalan di sekitar 200 RW, dan tahun ini direncanakan penambahan 100 RW lagi. Ini semua dari APBD. Dengan ini semua diharap bisa menjadi solusi jangka Panjang kebakaran di Bandung," tuturnya.
UKW Provinsi Jabar pada 21-22 Juni 2024 sendiri, merupakan program Dewan Pers angkatan 71 yang digelar di Jabar, dengan diikuti oleh 24 peserta dari PWI Jabar, dalam dua tingkat sertifikasi, yakni tingkat Muda (enam orang), dan tingkat Madya (18 orang).
Dalam UKW yang digelar di Bandung tersebut, para peserta diuji oleh tim penguji berisikan empat orang, yakni Refa Riana (koordinator), Suherlan, Wawan Djuwarna, dan Erwin Kustiman yang akan menilai kompetensi wartawan pada 10 mata uji dengan standar penilaian yang telah ditentukan.
Hasilnya, jumlah yang dinyatakan berkompeten dalam UKW PWI Jabar itu, adalah 20 orang dengan rincian enam orang pada tingkat Muda semua kompeten, 16 orang pada tingkat Madya dinyatakan kompeten. Sementara, tiga orang dinyatakan belum kompeten, dan satu orang lainnya dinyatakan gugur dengan alasan sakit di tengah uji kompetensi.
2 program diandalkan antisipasi kerugian akibat kebakaran di Bandung
Minggu, 23 Juni 2024 18:35 WIB