Antarajawabarat.com, 1/2 - Arboretum Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung selain menjadi taman dan ruang hijau, juga menjadi tempat penelitian serta wahana wisata edukasi di kawasan Jatinangor Kabupaten Sumedang.
"Awalnya arboretum itu tempat untuk mengumpulkan tanaman khas daerah Jawa Barat karena kebutuhan penelitian, sekarang terasa fungsi pendidikan. Kawasan ini juga kerap dikunjungi wisatawan mancanegara, bahkan sudah banyak turis yang berkunjung," kata salah seorang pendiri Arboretum Unpad MP Joko Kusmo (55) di Bandung, Minggu.
Joko yang juga Dosen Taksonomi Tumbuhan Tinggi Biologi Unpad menyebutkan pihaknya terus meningkatkan fungsi Arboretum sebagai kawasan edukasi ekologi.
Kawasan itu dilengkapi berbagai permainan yang dapat dinikmati di alam (Outbound) juga menyediakan program-program yang memacu pengunjung untuk lebih mengenal lebih dekat alam beserta isinya, seperti program Cinta Lingkungan, Cinta Tanaman, Cinta Hewan dan Unpad Berkebun.
Hal itu selaras dengan semangat awal pendirian arboretum itu dari kepedulian dosen Biologi Unpad terhadap tanaman khas asli Jabar dan sejumlah daerah lainnya.
"Berawal dari lahan 1,98 hektare pada tahun 1995, karena waktu itu kami berpikir tanaman khas Jawa Barat akan habis jika tidak dilestarikan. Kemudian dikembangkan menjadi 12,5 hektare," kata pria kelahiran Purwokerto ini.
Arboretum dibuat untuk pelestarian tanaman khas sekarang berkembang jadi konservasi makhluk hidup.
"Secara otomatis arboretum membentuk lingkungan atau habitat bagi beberapa makhluk hidup, termasuk hewan yang datang sendirinya seperti biawak, ular, dan dari makhluk terkecil hingga mamalia besar," kata Joko.
Kawasan yang sebelumnya tanah gundul di Unpad kini jadi bentuk mini hutan alami. Dengan berbagai perkembangan yang dialami oleh arboretum selama 20 tahun, arboretum memiliki berbagai tipe ekosistem antara lain ekosistem sawah, danau, pedesaan, ekosistem tanaman juga terdapat fungsi hidrologi, perputaran siklus nitrogen, oksigen dan lainnya.
Saat ini Arboretum Unpad memiliki 174 jenis tanaman hias, 21 tanaman jati diri, 55 tanaman obat, 78 tanaman langka dan 68 tanaman buah.
Selain tumbuhan juga terdapat beberapa spesies hewan yang telah terinventarisir seperti delapan jenis ular, empat mamalia, puluhan jenis aves, dan hewan lainnya seperti ikan, serangga, gastropoda, bivalvia dan sebagainya.