Spektrum - "Banyu" yang menghidupkan lahan pertanian Indramayu
Oleh Fathnur Rohman Senin, 13 Mei 2024 19:49 WIB
Selama ini Indramayu mengalami surplus padi maupun beras dari tahun ke tahun karena produksi gabah hasil panen selalu di atas 1 juta ton per tahun.
Demi memastikan kelangsungan produksi padi di Indramayu, Pemerintah Pusat telah mengambil langkah proaktif dengan menjamin ketersediaan air untuk lahan pertanian.
Sebagai contoh, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan pembuatan Embung Wanakaya di Indramayu dengan kapasitas 101.800 meter kubik yang bisa memasok air untuk lahan pertanian seluas 777 hektare.
Cadangan tampungan air di embung itu nantinya dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan pengairan pada waktu diperlukan, utamanya saat musim kemarau tiba.
Pemerintah juga telah meresmikan Bendungan Sadawarna pada Desember 2022. Bendungan itu difungsikan untuk menyokong air irigasi pada areal persawahan seluas 4.284 hektare di tiga kabupaten yakni Subang, Sumedang, dan Indramayu.
Berbagai langkah tersebut dilakukan Pemerintah tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan air saat ini, tetapi juga untuk melindungi masa depan pertanian yang berkelanjutan di Indramayu.
Tantangan
Memelihara ribuan hektare sawah padi di Indramayu bukanlah pekerjaan yang mudah seperti membalikkan telapak tangan.
Memelihara ribuan hektare sawah padi di Indramayu bukanlah pekerjaan yang mudah seperti membalikkan telapak tangan.
Ada tanggung jawab yang harus diemban bersama, baik oleh petani, Pemkab Indramayu, serta otoritas terkait lainnya, khususnya dalam mengoptimalkan pengairan untuk lahan pertanian saat musim kemarau.
Bupati Indramayu Nina Agustina menyampaikan untuk menerapkan pengelolaan air yang efisien, pihaknya telah menggulirkan sejumlah program.
Misalnya, melaksanakan kegiatan gilir giring air pada sistem pengairan lahan persawahan sehingga dapat berjalan maksimal tanpa adanya gangguan dari pelaku mafia air.