Dikabarkan, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) terpaksa harus menutup salah satu sentra produksi alas kakinya. Manajemen Bata menutup pabrik yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat.
Hal itu diungkap dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Corporate Secretary BATA, Hatta Tutuko, kepada otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI). Disebutkan perusahaan tak mampu lagi melanjutkan produksi di pabrik sepatu Purwakarta.
"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," kata Hatta dalam keterangannya, Minggu (5/5).
Hatta menjelaskan pabrik tersebut kurang permintaan produksi dari pemasok lokalnya di Indonesia. Permintaan yang minim membuat ongkos produksi lebih besar daripada pemasukan, maka dari itu pabrik terpaksa ditutup.
Perusahaan sudah berupaya untuk mempertahankan operasional semua sentra produksinya termasuk pabrik sepatu di Purwakarta. Namun, di tengah kerugian perusahaan dan tantangan industri alas kaki yang makin banyak, perusahaan tak mampu lagi mempertahankan pabrik tersebut untuk tetap dibuka.
Bata sendiri beberapa tahun ini sedang dirundung masalah keuangan, apalagi sejak pandemi COVID-19 merajalela yang membuat daya beli masyarakat menurun. Hingga 2023, perusahaan masih mencatat minus pada kinerja keuangannya. Keuangan Bata masih berdarah-darah.
Dari laporan keuangan konsolidasi yang diunggah perusahaan pada Keterbukaan Informasi BEI, Bata mencatatkan kerugian sebesar Rp188,41 miliar di tahun 2023.
Kerugian ini naik hingga 75,83 persen atau sekitar Rp81,12 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp107,15 miliar.
Sementara itu penjualan total selama tahun 2023 juga mengalami penurunan 5,2 persen menjadi Rp609,61 miliar. Kemudian, beban usaha menjadi Rp380,55 miliar, turun tipis 0,74 persen dari tahun sebelumnya.
Aset perusahaan juga tercatat makin minim, terjadi penurunan sebesar 19,10 persen. Di tahun 2022 tercatat aset Bata mencapai Rp724 miliar menjadi hanya Rp585,73 miliar di tahun 2023.*
Bey Machmudin mengaku punya kenangan dengan alas kaki legendaris Bata
Senin, 6 Mei 2024 19:38 WIB