Antarajawabarat.com,26/11- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jabar, berencana menetapkan siaga satu bencana pada Desember hingga Maret karena diprediksi cuaca ekstrem akan terjadi dalam rentang waktu tersebut.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Suhara, di Cianjur, Rabu, mengatakan, pihaknya memprediksi cuaca ekstrem akan terjadi pada Januari sampai Februari, sehingga pihaknya akan menetapkan siaga satu pada Desember setelah dilakukan pemantauan cuaca.
"Kalau cuaca sekarang masih normal, cuaca ekstrem saat ini terjadi karena peralihan dari kemarau ke musim hujan, sehingga terlihat ekstrem," katanya.
Namun pihaknya tidak menampik, meski cuaca masih tergolong normal namun ddibeberapa kecamatan mulai terjadi bencana alam seperti longsor dan banjir.
Pihaknya mencatat sepanjang bulan November, tujuh kecamatan diterjang bencana longsor, di antaranya Kecamatan Cianjur, Gekbrong, Naringgul, Cidaun, Campaka, Tanggeung dan Kecamatan Cibinong.
"Kerusakan rumah tidak terlalu parah dalam peristiwa tersebut karena longsor yang terjadi dibagian tebing yang berdekatan dengan areal pesawahan bukan perkampungan warga," katanya.
Sedangkan ntuk menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi Januari sampai Februari, BPDB telah menyiapkan berbagai peralatan, logistik dan segera melakukan sosialisasi berikut imbauan dan menempatkan sejumlah relawan.
"Logistik sudah kami siapkan, jika nanti sudah ditetapkan status siaga satu, maka kami akan menambah personil dan dibantu oleh Tagana dan PMI. Tetapi semua itu tergantung anggaran," katanya.
Pihaknya mencatat wilayah rawan terjadi berbagai bencana alam, sekitar 320 desa dari 342 desa yang ada di Cianjur, sedangkan wilayah rawan longsor, banyak terdapat di wilayah Cianjur selatan dan utara.
"Kalau daerah rawan terjadi angin puring beliung seperti di Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung dan beberapa titik di Kecamatan Warungkondang. Kemudian puting beliung biasanya terjadi diwilayah yang sudah ada alih fungsi lahan, dari areal pertanian menjadi pemukiman," katanya.
Meskipun belum menetapkan status siaga satu bencana, pihaknya telah berkordinasi dengan aparat kecamatan dan desa, agar mengimbau warga untuk waspada bencana, terutama ketika hujan turun lebat, warga yang tinggal di daerah rawan bencana segera mengungsi guna menghindari hal yang tiddak diinginkan.***3***(KR,FKR)
Fikri