Antarajawabarat.com, 25/11 - Menteri Pendidikan Dasar-Menengah dan Kebudayaan (Mendikdasmenbud) Anies Baswedan menyatakan siap memperjuangkan kesejahteraan guru honorer.
"Insya-Allah, bisa. Itu inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)," ujarnya setelah peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-69 PGRI di Jakarta, Selasa.
Meskipun kesejahteraan guru PNS meningkat, tapi berbanding terbalik dengan kesejahteraan guru honorer. Sebagian besar guru honorer masih mendapat gaji sekitar Rp500.000 per bulan. Hal itu jauh dari pagu yang disebut sejahtera.
"Selama ini memang tidak ada pagunya untuk guru honorer," tambah dia.
Dalam kesempatan tersebut, Anies mengucapkan terima kasih atas pengabdian para guru di Tanah Air.
"Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah suatu kehormatan. Ibu dan bapak guru telah memilih jalan yang terhormat, memilih hadir bersama anak-anak pemilik masa depan," jelas dia.
Anies menyadari masih banyak tanggung jawab pemerintah pada guru yang belum ditunaikan dengan tuntas.
"Kita harus mengakui bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Saya percaya, cara kita memperlakukan guru adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa," terang dia.
Pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan menunaikan secara tuntas semua kewajiban bagi guru.
Pekerjaan rumah pemerintah, masih banyak mulai dari masalah status kepegawaian, kesejahteraan, dan lainnya.
Anies mengajak semua masyarakat untuk turut bekerja sama untuk meningkatkan pendidikan di Tanah Air, karena masyarakat bukanlah penonton dalam pembangunan, melainkan juga pemain yang terlibat dalam pembangunan bersama semua elemen bangsa.
"Saya mengajak semua kalangan, mari terlibat untuk membantu sekolah, guru, madrasah, balai belajar dan taman belajar. Kita terlibat untuk mendorong kemajuan pendidikan," imbuh dia.