Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan ditutup turun di tengah tren penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang ditopang oleh data ekonomi AS yang masih cukup baik.
Kurs rupiah pada Selasa ditutup tergelincir 2 poin atau 0,02 persen menjadi Rp15.897 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.895 per dolar AS.
"Dari global, memang dolar AS saat ini masih melanjutkan tren penguatan, kemarin menembus 105, pertama kalinya sejak November 2023 lalu," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto kepada ANTARA di Jakarta.
Penguatan dolar AS dipengaruhi oleh kondisi ekonomi AS yang masih cukup baik, terlihat dari data produk domestik bruto (PDB) yang cukup kuat, 3,4 persen pada kuartal IV-2023. Hal ini diperkirakan menyebabkan suku bunga kebijakan AS masih akan tetap ditahan tinggi untuk sementara waktu.
Sementara itu dari dalam negeri, data inflasi yang mencatatkan kenaikan ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir juga memberi sentimen negatif dari domestik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kurs rupiah tertekan tren penguatan dolar AS