Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pemain muslim NBA membagikan kisah mereka mengenai tantangan hingga kiat mereka agar tetap bisa tampil dengan maksimal saat melakoni laga penting sambil berpuasa di bulan suci Ramadhan.
Pemain Dallas Mavericks Kyrie Irving mengakui adanya tantangan berpuasa selama musim NBA. Namun, baginya, ini bukan penderitaan, melainkan sebuah cara untuk mendalami hubungannya dengan keyakinan dan jalan hidupnya.
“Tetap fokus dalam berpuasa dan tetap disiplin. Ini adalah perjalanan yang sulit. Bermain selama 48 menit tanpa makan atau minum adalah sebuah keajaiban. Itu pasti Tuhan yang melindungi saya,” ujar Irving, dikutip dari keterangan resmi NBA Indonesia, Jumat.
Terlepas dari tantangan berpuasa selama musim NBA, para pemain seperti Irving tidak hanya bertahan, tetapi juga meraih kesuksesan luar biasa di lapangan.
Kemenangan buzzer-beater Irving baru-baru ini saat melawan Denver Nuggets menjadi contohnya. Ia menunjukkan statistik yang luar biasa, mendapat julukan "Ramadan Kyrie" saat ia mencetak angka-angka yang mengesankan meskipun berpuasa selama pertandingan.
Pada pertandingan terakhir melawan Nuggets, Irving bermain selama 40 menit, mencatatkan 24 poin, tujuh rebound, dan sembilan assist.
Dengan 2,8 detik tersisa, ia mencetak skor buzzer-beater menggunakan tangan kiri yang memukau dan akhirnya membawa Mavericks meraih kemenangan 107-105 dan memperbaiki rekor mereka menjadi 39-29 pada musim ini.
Hasil ini turut mengingatkan penggemar akan penampilan ikonis legenda NBA Hakeem Olajuwon saat melakoni laga sambil berpuasa, pada Februari 1995.
Olajuwon mendapatkan penghargaan Player of the Month dan NBA Most Valuable Player, menjadikannya contoh yang kuat tentang perpaduan iman dan ketangguhan atletik.
Di sisi lain, mantan pemain NBA Enes Kanter mengenang momen bertanding sambil berpuasa. Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah perjalanan dan refleksi spiritual dan disiplin diri yang sangat personal.
Tak hanya mempererat hubungan dan toleransi antarpemain, Kanter mengatakan solidaritas juga terjalin di luar lapangan. Beberapa contohnya antara lain ruang shalat khusus, serta sajian makanan halal yang disediakan oleh tim-tim yang pernah Kanter bela.
“Semua tindakan ini merupakan aksi di luar pertandingan, yang menciptakan rasa sense of belonging. Ini adalah bukti dari inklusivitas NBA yang semakin berkembang,” kata dia.
Irving, Olajuwon, dan Kanter membuktikan bahwa dedikasi dan disiplin jauh melampaui penampilan di lapangan, tapi juga iman kepada Tuhan.
Di samping para pemain ini, ada juga pemain muslim lainnya yang patut diapresiasi seperti legenda NBA Kareem Abdul-Jabbar, Jusuf Nurkic (Phoenix Suns), Jaylen Brown (Boston Celtics), dan Hamidou Diallo (Detroit Pistons) yang juga menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini.
Sementara itu, NBA Indonesia turut merayakan bulan suci melalui kampanye #NBAFastBreak. Mulai tanggal 15 Maret, para penggemar di Indonesia bisa menonton siaran langsung pertandingan dengan komentator berbahasa Indonesia yang dipandu oleh Andovi Da Lopez dan Rocky Padila.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kisah para pemain muslim NBA berlaga sambil berpuasa di bulan Ramadhan