Usaha kedua, adalah melakukan peningkatan keilmuan dan kompetensi para dokter umum khususnya di puskesmas yang bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
"Jadi diingatkan kembali bagaimana deteksi dini, bagaimana penanganan, dan tanda bahaya," katanya.
Kemudian, mendistribusikan beberapa bahan-bahan yang terkait untuk larvasida, seperti bubuk abate, untuk malation. Lalu mendistribusikan alat pemeriksaan untuk anak-anak yaitu NS1 di lokasi-lokasi yang tinggi kasus demam berdarahnya.
"Dan juga yang paling utama kita adakan promosi, memberikan pemahaman kepada masyarakat, dengan peran dari ibu-ibu PKK yang diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat hingga mampu untuk melakukan tata laksana pencegahan demam berdarah ini. Karena sekali ini adalah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan. Jadi bukan kita harus memberantas virusnya, tapi apa yang menjadi penularannya, karena itu yang bisa memutuskan rantai penularan dan menurunkan angka kejadian DBD," katanya.
Baca juga: Dinkes Jawa Barat minta warga waspada peningkatan DBD di peralihan musim
Dinkes Jabar minta warga tingkatkan kewaspadaan terkait tingginya kasus DBD
Jumat, 8 Maret 2024 17:47 WIB