Antarajawabarat.com, 26/8 - PT Len Industri (Persero) mendapat kontrak ekspor "software" kapal perang jenis perusak kawal rudal (PKR) atau fregat untuk kedua kalinya dengan bekerja sama dengan perusahaan multinasional Thales Belanda.
"Proyek ini memberi warna baru dalam bisnis Len, menjual 'man hour' yang akan memberikan presentase keuntungan signifikan sekaligus strategis dalam pengembangan teknologi industri pertahanan," kata Direktur Utama PT Len Industri Abraham Mosse seusai penandatanganan dengan Thales Netherlands di Bandung, Selasa.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Dirut Len Abraham Mosse denganm CEO Thales Netherlands Gerben Edelijn yang disaksikan oleh anggota Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Marsekal Madya Purn Eries Heryanto.
Menurut Abraham Mosse, penandatanganan kerja sama itu dilakukan dengan tujuan untuk lebih memperkuat kerja sama di bidang "Naval Combat Management System dan Combat Sistem Integration di masa depan khususnya program perusak kawal rudal atai fregat.
"Kerja sama ini untuk perangkat Combat Manajemen System di kapal fregat, pemerintah melakukan pengadaan dua kapal jenis itu dimana PT Len dan Thales menggarap perangkt CMS yang mengintegrasikan sistem komunikasi di kapal itu," katanya.
Pengadaan kapalperang itu dilakukan pemerintah bekerja sama dengan 'shipyard' dari Belanda Damen Schelde Nabal Shipbuilding (DSNS) serta Thales netherlands sebagai leader integrator sensor, weapon and comand (Sewaco).
Khusus untuk kontrak kerjasama kedua, kata Mosse berisi pengembangan 'software sting EO tracker', 'Mas Decoy Louncher' dan VL-MICA SAM.
Sementara itu Kepala Bidang Industri Pertahanan Len, Nurman menyebutkan proyek tersebut sangat strategis karena sangat memungkinkan berkembang untuk pengembangan sistem ICT dan komunikasi alutsista lainnya.
"Khusus untuk CMS kapal fregat merupakan sebuah langkah strategis, karena masih banyak kapal yang perlu sistem itu. Khusus untuk proyek kerja sama ini total nilainya mencapai 2 juta EURO," kata Nurman.
Saat ini, menurut dia Len menjadi satu-satunya perusahaan di dalam negeri yang telah berhasil membuat CMS dan telah memasangnya di tiga KRI kelas Van Speijk, KRI Yos Sudarso, KRI OWA-354 dan KRI-AHP-354.
Sementara itu CEO Thales Netherland Gerben Edelijn menyebutkan pihaknya akan memanfaatkan kerja sama dengan Len sebagai bagian kerja sama jangka panjang dan untuk menggarap sejumlah proyek lainnya di Indonesia.
"Thales memiliki pengalaman di sektor software industri pertahanan, dan Len merupakan perusahaan kompeten di Indonesia dan menjadi mitra strategis ke depan," kata Gerben Edelijn menambahkan.***2***