Antarajawabarat.com,17/8 - Perseroan Terbatas Pindad membidik pasar penjualan senjata bagi polisi kehutanan dalam rangka peningkatan pengawasan dan pengamanan hutan di Indonesia.
"Pemasaran produk di dalam negeri terus dimaksimalkan, selain meningkatkan ke TNI, juga diharapkan dalam beberapa tahun ke depan bisa meningkatkan penjualan ke Polri dan polisi kehutanan (polhutan)," kata Direktur Utama PT Pindad Sudirman Said di Bandung, Minggu.
Ia menyebutkan senjata untuk Polhutan salah satunya senjata ukuran sedang dengan spesifikasi senjata yang digunakan oleh polhutan selama ini.
Menurut Sudirman, berdasarkan penjajakan pasar, kebutuhan senjata bagi polhutan relatif cukup besar.
Sudirman menyatakan optimistis Pindad bisa memenuhi kebutuhan institusi di bawah Kementerian Kehutanan itu.
"Kebutuhan senjata bagi polhutan masih tinggi, kami berharap dalam beberapa waktu ke depan peremajaan dan penambahan senjata di institusi itu terus meningkat," katanya.
Selain itu, Pindad juga berharap ada peningkatan pemesanan senjata, amunisi, dan kendaraan taktis (rantis) Anoa maupun Komodo bagi Polri.
"Kebutuhan persenjataan Polri masih cukup tinggi, terutama senjata genggam maupun laras panjang, termasuk juga kendaraan taktis," katanya.
Kendati demikian, Sudirman tidak menyebutkan budget belanja senjata kedua institusi tersebut selama ini. Dia hanya mengatakan bahwa kebutuhan akan produk Pindad itu relatif cukup tinggi.
Untuk belanja alutsista TNI selama ini, menurut dia, relatif cukup stabil, bahkan cenderung meningkat.
Ia berharap pada tahun ini Pindad bisa meningkatkan pendapatan.
"Selain memenuhi pesanan senjata dan kendaraan taktis, Pindad juga saat ini mengerjakan proyek Tank AMX-13 Retrofit bagi sejumlah tank. Masih cukup banyak tank jenis itu yang akan dilakukan retrofit," katanya.
Sementara untuk meningkatkan sumber daya manusia, kata dia, Pindad menggandeng Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan yang mana MoU kedua institusi itu digelar pada hari Jumat (15/8).
***2***
Syarif A