Antarajawabarat.com,1/8 - Delapan warga
Palestina, termasuk setidaknya dua anak, tewas oleh tembakan tank Israel di Jalur Gaza selatan pada Jumat, kata juru bicara layanan darurat lokal layanan.
Seorang wanita juga di antara orang yang tewas dalam serangan di Khan Yunes, kata Juru Bicara Ashraf al-Qudra.
Delapan kematian tersebut menjadikan korban di pihak Palestina mencapai 1.450 sejak serangan Israel di Jalur Gaza yang dimulai 8 Juli.
Berita tentang kematian terakhir itu terjadi tak lama setelah Israel dan Hamas sepakat untuk memulai gencatan senjata 72 jam pada pukul 05.00 GMT Jumat.
Jumlah korban tewas dari Palestina dalam serangan Israel 25-hari terakhir terhadap Gaza kini melampaui ofensif tiga pekan selama tahun baru pada 2009.
Layanan darurat Gaza mengatakan, sedikitnya 44 orang tewas dalam serangan Israel Kamis dan 13 lebih meninggal karena luka yang diderita sebelumnya.
Ribuan lainnya telah terluka dalam serangan saat ini.
Lima puluh enam tentara Israel telah tewas sejauh ini dalam operasi saat ini, Pelindung Perbatasan, dibandingkan dengan 10 dalam konflik sebelumnya.
Serangan itu dimulai dengan kampanye udara sengit pada 8 Juli dan diperluas ketika Israel mengirim pasukan darat ke pinggiran Gaza pada 17 Juli.
Sebelas orang tewas dalam serangan tunggal Kamis malam di satu rumah di Kamp pengungsi Nusseirat di Jalur Gaza tengah.
Tujuh orang tewas dalam dua serangan terpisah di selatan kota Khan
Yunis, termasuk seorang wanita, sementara dua orang lagi tewas dalam serangan di Deir al-Balah di Gaza tengah.
Dua orang lainnya, termasuk seorang wanita, tewas dalam dua insiden terpisah di selatan kota Rafah.
Dalam insiden terpisah, 15 orang Palestina yang berlindung di sebuah sekolah PBB di Kamp pengungsi Jabaliya di utara terluka dalam serangan udara pada masjid di dekatnya. Dua orang berada dalam kondisi serius.
Serangan itu terjadi sehari setelah dua peluru tank menghantam sekolah, membunuh 16 orang dalam serangan yang dikecam sebagai "tercela" oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Angka yang dirilis pada Rabu oleh badan kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan 245.000 warga Palestina telah mengungsi akibat pertempuran, dengan agen pengungsi PBB memberikan perlindungan bagi hampir 220.000 orang di dalam 86 fasilitas penampungan.
antara