Jakarta (ANTARA) - Film "Pemandi Jenazah" yang segera tayang di layar bioskop pada 22 Februari nanti mengandung pesan moral yang ingin disampaikan sutradaranya kepada penonton yaitu berhenti menggunjingkan orang lain.
"Itu memang menjadi salah satu isu sosial yang pingin kami sampaikan dalam film ini," kata sutradara film "Pemandi Jenazah" Hadrah Daeng Ratu usai pemutaran perdana di Jakarta, Kamis.
Film "Pemandi Jenazah" membahas tindakan menghakimi seseorang yang dinilai bersalah dan layak menerima hukuman sosial setelah sebuah berita yang simpang siur kebenarannya.
Penonton diperkenalkan pada tokoh Siti Rodiah, yang diperankan Djenar Maesa Ayu, salah seorang pemandi jenazah bisa melihat hal gaib. Siti memiliki seorang putri bernama Lela (diperankan Aghniny Haque) dan seorang putra bernama Arif (yang diperankan Ibrahim Risyad).
Siti memegang prinsip bahwa sebagai seorang pemandi jenazah, dia harus menyimpan erat "rahasia" apapun yang ditunjukkan kepadanya saat memandikan jenazah.
"Apa yang diketahui pemandi jenazah saat memandikan jenazah biarlah menjadi rahasia," kata Siti.
Prinsip itu diturunkan kepada anak perempuannya sebelum Siti wafat, tapi, tidak dijalankan dengan baik. Lela meneruskan peran ibunya menjadi pemandi jenazah, tapi, dengan rasa penasaran yang tinggi terhadap segala petunjuk yang ditemukan saat memandikan jenazah.
Rangkaian rahasia yang semula berwujud gaib itu membuat hidup Lela berubah.