Tanggapan Ketum PBNU
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut pembangunan Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta bermula dari visi pribadi Presiden Joko Widodo.
"Saya akui ini dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo. Beliau yang menggagas tentang bagaimana membantu NU lebih siap menghadapi masa depan, bahkan menyumbang secara lebih strategis untuk masa depan dengan mengembangkan UNU Yogyakarta ini menjadi sedemikian rupa," kata Gus Yahya saat Resepsi Puncak Hari Lahir (Harlah) Ke-101 Nahdlatul Ulama (NU) di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu.
Gus Yahya menyebut Gedung UNU Yogyakarta merupakan wujud lompatan yang seharusnya baru bisa dilihat 50 tahun yang akan datang namun dipercepat melalui pembangunan yang tuntas dalam tempo dua tahun.
"Saya kira ini merupakan lompatan lebih dari 50 tahun untuk ukuran universitas NU. Untuk kita semua yang tahu bagaimana rupa UNU Yogyakarta sabelumnya, saya kira setuju dengan saya bahwa ini adalah wajah yang seharusnya 50 tahun lagi baru kita lihat," ujar dia.
Tidak berhenti di situ, lanjut Gus Yahya, Presiden Joko Widodo juga turut mengajak Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk ikut memberikan dukungan lahan kampus.
"Tidak berhenti di situ, Presiden Jokowi juga turut mengajak saudara beliau Yang Mulia Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed untuk membantu UNU Yogyakarta," kata dia.
Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed akan menyumbang MBZ College for Future Studies di UNU Yogyakarta yang "kickoff" pembangunannya dilakukan pada Rabu (31/1).
"Ini nanti saya dengar rencananya akan diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat lagi dengan lompatan yang jauh lebih ke depan lagi mungkin 100 tahun yang akan datang," ujar dia.