Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 103 orang tewas dan 141 cedera setelah dua ledakan menghantam kota Kerman di Iran tenggara saat massa tengah berziarah guna memperingati empat tahun wafatnya Jenderal Qassem Soleimani.
Jenderal Qassem Soleimani dibunuh di Irak oleh drone Amerika Serikat pada 3 Januari 2020.
Soleimani yang asli penduduk Provinsi Kerman, dimakamkan di Astana Para Syuhada di ibu kota provinsi itu yang juga bernama Kerman.
Wakil Gubernur Provinsi Kerman, Rahman Jalali, memastikan bahwa kedua ledakan di Astana Para Syuhada sebagai ulah para teroris.
Pemimpin Spritual Iran Ayatollah Khamenei menyatakan Iran akan menuntut balas pada para pelaku serangan itu.
"Musuh-musuh keji nan kriminal bangsa Iran sekali menciptakan tragedi yang membuat sejumlah orang mati syahid," kata Khamenei seperti dikutip kantor berita IRNA pada Kamis.
Ayatollah Khamenei menandaskan para pelaku /pasti akan mendapat hukuman yang adil dan balasan keras atas tragedi yang diakibatkannya.
Arab Saudi Kecam Teoris
Arab Saudi mengecam serangan teroris di Iran pada Rabu saat penduduk setempat memperingati wafatnya mendiang Jenderal Qassem Soleimani yang dibunuh oleh Amerika Serikat empat tahun lalu.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan Riyadh menolak dan sekaligus mengecam serangan teroris yang menyasar warga sipil di Kota Kerman.
Kerajaan Saudi berbelasungkawa kepada Iran atas para korban ledakan dan berharap para korban luka segera pulih.
Sumber: IRNA/Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 103 tewas di Iran saat massa peringati wafatnya Jenderal Soleimani
103 orang tewas di Iran saat peringati wafatnya Jenderal Soleimani, Saudi kecam teroris
Kamis, 4 Januari 2024 10:20 WIB