Banda Aceh (ANTARA) - Presiden RI ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono melakukan ziarah ke korban bencana gempa dan tsunami Aceh 2004 di kuburan massal Siron Kabupaten Aceh Besar.
"Tempat ini dulu saya bersama almarhumah istri tercinta dan Menteri Agama (almarhum) melihat jenazah para syuhada (korban tsunami Aceh)," kata SBY di kuburan massal Siron di Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin.
Dalam ziarah menjelang peringatan 19 tahun tsunami Aceh ini, SBY didampingi putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sekjen Demokrat, Ketua dan kader Demokrat Aceh, serta para ulama.
Setelah tsunami melanda Aceh, kata SBY, dirinya bersama almarhumah ibu Ani sering mengunjungi Aceh, karena musibah tsunami merupakan sejarah yang tidak mungkin dilupakan.
Tsunami, lanjut dia, mengingatkan semua bahwa tanah Aceh pernah mengalami tragedi besar. Oleh karena itu, diharapkan kepada para pemimpin bangsa memberikan yang terbaik untuk Aceh agar ke depannya semakin adil dan sejahtera.
Ia menceritakan waktu terjadinya tsunami, saat itu ia sedang berada di Papua. Setelah mendengar musibah ini, malam harinya langsung melaksanakan sidang kabinet terbatas di Jayapura.
Kemudian, hari berikutnya, ia langsung meninggalkan Jayapura, namun untuk menuju ke Aceh, pesawat yang ditumpangi kala itu harus mengisi bahan bakar ke Ambon.
"Karena itu saya langsung meminta pak Jusuf Kalla saat itu, tolong berangkat duluan ke Banda Aceh, dan saya ke Lhokseumawe hari kedua. Hari ketiga saya sampai di Banda Aceh," ujarnya.
Ia mengatakan setelah tsunami itu, akhirnya perdamaian datang untuk Aceh, hingga semuanya bersama-sama membangun kehidupan di Aceh.
Perjalanan setelah tragedi tsunami dan perdamaian Aceh, hari ini yang perlu dilakukan adalah menyelesaikan masalah yang ada dengan baik.
"Ini kewajiban, baik pemerintah Aceh maupun pusat untuk bersama-sama ke depan memajukan tanah Aceh," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden ke-6 RI ziarah ke korban tsunami Aceh di kuburan massal Siron