Jakarta (ANTARA) - Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) lokal untuk menghadapi perpindahan Ibu Kota Negara yang inklusif dan tidak meninggalkan masyarakat lokal.
Pemberdayaan masyarakat lokal di wilayah pengembangan IKN dilakukan agar IKN dapat memiliki nilai tambah dalam kegiatan perekonomian guna meningkatkan kesejahteraan.
"Kalau pemindahan Ibu Kota ingin berhasil, maka masyarakat lokal harus kami siapkan," kata Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin dalam acara Sosialisasi Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2023 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin.
Alimuddin membeberkan, persiapan SDM dilakukan dengan memberikan kelas pelatihan peningkatan keterampilan (upskill) dan peningkatan kembali keterampilan (re-upskilling) kepada masyarakat lokal di wilayah IKN.
Saat ini, terdapat 63 kelas cabang pelatihan yang dibuka melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda dengan total peserta pelatihan sebanyak 1.254 orang. Pelatihan tersebut meliputi sebanyak 61 kelas pelatihan vokasi dengan 1.114 peserta serta dua kelas pelatihan non vokasi dengan 80 peserta.
Selain itu, terdapat program pembangunan komunitas dalam mendukung pembangunan SDM di wilayah IKN, seperti program pengelolaan penginapan (homestay), program peningkatan kewirausahaan, program manajemen pengetahuan, hingga loka karya (workshop) "konsep kota yang dicintai dan disenangi".
"Program pelatihannya tentu kami berikan yang menjadi kebutuhan warga lokal dan tentu disesuaikan dengan potensi yang dimiliki," ucap dia menambahkan.
Lebih lanjut, kata dia, pemberdayaan masyarakat lokal di IKN juga diberikan kepada UMKM dengan 417 UMKM binaan IKN, yang difasilitasi pendamping peningkatan usahanya, terutama sertifikasi halal.