Subang (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Subang, Jawa Barat, terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan setelah menjadi perhatian akibat munculnya kasus kematian ibu hamil yang seolah-olah ditolak pihak rumah sakit.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Subang, Ahmad Nasuhi, dalam keterangannya di Subang, Minggu, menyampaikan, beberapa bulan lalu atau sekitar Maret 2023, pihaknya mendapatkan cobaan yang berat akibat munculnya kasus kematian ibu hamil yang diberitakan berbagai media yang seolah-olah ditolak berobat oleh RSUD Subang.
Saat itu, RSUD Subang menjadi sasaran hujatan, cacian dan hinaan berbagai kalangan yang bertebaran di media sosial.
“Seolah-olah semua kesalahan atas kejadian itu sepenuhnya menjadi tanggungjawab kami. Posisi kami saat itu benar-benar dititik nadir paling bawah. Seluruh kerja keras dan pengabdian segenap rekan-rekan tenaga kesehatan RSUD selama bertahun-tahun, seolah tiada artinya dan lenyap begitu saja akibat kasus tersebut,” kata dia.
Dalam kondisi yang sulit dan berat, kata Nasuhi, pihaknya dan seluruh pegawai RSUD Subang tetap bersikap obyektif dengan memberikan kesempatan kepada pihak independen melakukan audit untuk menentukan derajat kesalahan yang dilakukan oleh RSUD Subang.
“Alhamdulillah, dari hasil audit yang ada, RSUD Subang dinyatakan tidak melakukan kesalahan serius dan diberikan teguran untuk memperbaiki standar layanan," katanya.
Atas munculnya permasalahan tersebut, katanya, manajemen RSUD Subang berupaya untuk bangkit dan menata diri lebih baik lagi. Tujuannya ialah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Hingga kini pembenahan demi peningkatan pelayanan terus dilakukan. Di antaranya melalui pembangunan infrastruktur (lahan parkir diaspal), sarana dan prasarana terutama alat kesehatan ditingkatkan, peningkatan pelayanan, serta pegawai yang ramah dan murah senyum.
“Tuhan punya cara untuk memberikan teguran dan mengajari kami untuk bisa lebih baik. Perlahan namun pasti, kami bersama-sama terus berusaha memperbaiki diri," katanya.