Ketua PGRI Cianjur Sukirman, mengatakan krisis guru berstatus ASN sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir dan terbantu dengan program P3K. Selama ini, satu sekolah baik SD dan SMP di wilayah selatan hanya memiliki dua sampai tiga orang guru ASN sedangkan sisanya tenaga honorer.
"Sebagian besar tenaga honorer yang mengisi kekosongan guru di setiap sekolah di Cianjur, kami berharap ada penambahan kuota untuk ASN guru, baik pengangkatan menjadi PNS ataupun P3K, sehingga guru di Cianjur bisa lebih diperhatikan nasibnya, terutama yang bertugas di wilayah selatan," katanya.
Baca juga: Bawaslu Cianjur pantau netralitas ASN di media sosial