Antarajawabarat.com, 28/3 - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan kerja sama pemberantasan penyakit Tuberculosis (TBC) kepada Pemprov DKI Jakarta dan Banten, tawaran tersebut dilandasi keberhasilan Jawa Barat dalam menurunkan angka penderita penyakit TBC.
"Jadi Pak Gubernur Jabar ingin keberhasilan yang telah dicapai di Jawa Barat ini, menjadi contoh untuk diterapkan ke Jabodetabekjur, seperti pemberantasan penyakit TB," kata Sekretaris Badan Kerja sama Pembangunan Jabodetabekjur Asep Sukarno, di Kota Bandung, Jumat.
Berdasarkan catatan yang diterimanya, kata Asep, saat ini Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Kesehatannya telah berhasil menurunkan angka penderita TBC hingga 80 persen.
"Nah, itu nanti akan diterapkan di Jabodetabekjur, karena di sana banyak sekali gelandang, pengemis, dan keluarga miskin yang terjangkit TB," katanya.
Ketika ditanyakan bagaimana pola atau cara kerja sama tersebut, Asep mengatakan bisa dilakukan dengan memaksimalkan peran puskesmas.
"Itu dengan cara pola kerja sama antara Pemda Jabar, DKI Jakarta dan Banten. Karena di Jabar itu, semua puskesmasnya sudah ada instalasi penanganan penyakit TB," katanya.
Menurut dia untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten ternyata belum semua puskesmas-nya memiliki instalasi penanganan penyakit TBC.
Jika kerja sama penanganan penyakit TBC ini terwujud, kata Asep, maka kedepannya penderita penyakit TBC dari DKI Jakarta atau Banten bisa berobat di Jawa Barat.
"Tapi ini kan harus ada kerja samanya atau payung hukumnya yang jelas. Nanti jelas, siapa yang harus membayarnya, berdasarkan KTP mana dia tinggal. Tinggal puskesmasnya itu nanti menangih ke pemda," katanya.