Bandung (ANTARA) - Pelatih tim nasional Jepang U-17 Yoshiro Moriyama menilai salah satu kunci keberhasilan timnya mengalahkan Polandia pada pertandingan Grup D Piala Dunia U-17 2023 adalah permainan garis pertahanan yang tinggi.
Pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu itu, Jepang menang 1-0 berkat gol semata wayang Rento Takaoka pada menit ke-76.
"Saya sangat gembira. Pada babak pertama kami tidak mampu menjaga bola dan pada 30 menit terakhir hanya dapat bertahan dan mengejar bola, maka itu adalah babak pertama yang sangat sulit," papar Moriyama saat ditemui di mixed zone seusai pertandingan.
Pada babak kedua, Jepang melakukan beberapa perubahan kecil dan mengubah mentalitas permainan berupa aksi lebih banyak mengejar bola dan menyerang.
"Karena kami menerapkan garis pertahanan tinggi pada babak kedua maka pergerakan pemain-pemain Polandia tidak berjalan lancar. Maka sekarang kami dapat menyerang," tambahnya.
Pertandingan melawan Polandia sempat dihentikan karena hujan deras yang mengguyur lapangan. Setelah pertandingan itu diteruskan kembali justru Jepang yang mampu mencetak gol kemenangan.
"Kami tidak dapat mencetak gol maka kami mengganti dua pemain. Ini masalah pemilihan waktu untuk melakukan perubahan itu," ujar Moriyama.
Secara statistik, Jepang lebih agresif dibanding Argentina pada pertandingan itu. Tercatat Jepang menorehkan total 20 tembakan ke gawang berbanding 14 tembakan milik Polandia, dengan beberapa peluang berbahaya dimiliki penyerang Jepang Alen Inoue.
Moriyama menyatakan dirinya merasa sedikit kesal karena penyelesaian tim asuhannya kurang tajam, dan berjanji akan berusaha memperbaikinya pada pertandingan selanjutnya saat bertemu Argentina.
Di kubu Polandia, Pelatih Marcin Wlodarski secara jantan mengakui kekalahan tim asuhannya.
"Ya kami kalah, jadi kami tidak senang. Tetapi kami masih memiliki dua pertandingan, dan kami harus mampu meraih enam poin," ujar Wlodarski.
"Kami harus bermain lebih baik karena di babak pertama kami bisa menguasai permainan, namun di babak kedua kami tidak bisa mempertahankannya hingga menit terakhir. Tim Jepang lebih baik dan menang 1-0," tambahnya.
Tidak Mau Jumawa
Penyerang Timnas Senegal U-17 Amara Diouf enggan untuk jemawa meski telah mengantarkan negaranya membungkam Argentina dengan skor 2-1 pada pertandingan Grup D Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu.
Dikutip dari laman resmi FIFA, Minggu, Diouf mengatakan keberhasilannya membobol gawang Argentina sebanyak dua kali tidak terlepas dari bantuan rekan setimnya."Penting bagi saya untuk mencetak gol di Piala Dunia, terutama pada pertandingan pertama saya," ujar Diouf selepas pertandingan.
Pada pertandingan tersebut, pemain berusia 14 tahun itu sukses membobol gawang Argentina dua kali menit ke-6 dan 38, sebelum Argentina dapat menyamakan kedudukan menit 90+2 lewat Agustin Roberto.
"Saya sangat puas dengan dua gol tersebut, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan setim yang telah membantu saya mencapainya. Saya akan terus bekerja untuk mencapai level yang lebih tinggi," sambungnya.
Sementara itu, pelatih Senegal Serigne Dia turut melontarkan pujian untuk Amara Diouf, namun kecemerlangan anak asuhnya itu tidak terlepas dari kontribusi rekan setimnya.
"Saya pikir dia pemain yang bagus, dia bermain baik untuk kami, dia adalah pemain kunci. Dia bisa melakukan segalanya, tapi kami harus bicara soal tim, tim membuat Amara menjadi pemain terbaik pada pertandingan ini," jelas Dia usai pertandingan.
"Sangat penting bagi tim untuk tahu jika mereka harus bekerja bersama-sama dan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka," sambung Dia.
Berkat kemenangan itu Senegal kini menempati peringkat pertama klasemen sementara Grup D Piala Dunia U-17 2023 dengan torehan tiga poin dari satu pertandingan.
Selanjutnya pada pertandingan kedua Grup D, Senegal dijadwalkan akan menghadapi Polandia di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (14/11) pukul 19.00 WIB.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Permainan garis pertahanan jadi kunci Jepang tundukkan Polandia