Antarajawabarat.com,5/3 - Anggota Komisi A DPRD Jawa Barat Azhar Aung mengatakan, Pemprov Jabar harus memiliki konsep agar laju pertumbuhan penduduk di Jawa Barat bisa dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusianya (SDM).
"Pemda dituntut serius dalam mengatasi permasalahan kependudukan di Jawa Barat. Sebab, tingginya laju pertumbuhan penduduk saat ini akan memberi dampak negatif jika tidak disikapi sebaik mungkin," kata Azhar Aung di Bandung, Rabu.
Dia menuturkan, dengan jumlah penduduknya yang mencapai 45,8 juta jiwa, Provinsi Jabar saat ini menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
"Jadi, selain fokus dan serius dalam mengendalikan jumlah kelahiran melalui program KB, pemerintah pun harus mampu memikirkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki," katanya.
Menurut dia, tingginya jumlah penduduk akan menjadi sebuah potensi bagus bagi pemerintah kalau diiringi dengan kualitas SDM yang baik.
"Contoh China, penduduknya banyak tapi kualitasnya bagus. Jadi, peningkatan IPM yang di antaranya pendidikan, harus tetap menjadi salah satu perhatian utama pemerintah," kata Azhar.
Ia juga menilai efektivitas lahan menjadi hal lain yang harus diperhatikan pemerintah dalam mengatasi tingginya pertumbuhan penduduk, seperti pembangunan gedung harus dilakukan secara vertikal, sehingga tidak terlalu banyak menghabiskan lahan.
"Khususnya untuk pemukiman, jangan mengandalkan luas, tapi vertikal agar tidak memerlukan banyak lahan tapi mampu menampung jumlah yang banyak. Begitu pun untuk gedung perkantoran dan sekolah," katanya.
Akan tetapi, kata dia, hal tersebut belum terlalu banyak dilakukan di daerah-daerah di Jawa Barat, padahal, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar, sudah seharusnya kabupaten/kota di Jabar menerapkan konsep pembangunan seperti itu.
"Sehingga Jabar masih memiliki lahan hijau yang banyak yang bisa digunakan untuk kepentingan lainnya. Seperti pertanian dan persawahan, juga ruang terbuka hijau yang bermanfaat untuk serapan air. Maka diperlukan 'political will' dari pemerintah," kata dia.***1***
Ajat S