Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini karena sentimen hindar risiko akibat eskalasi konflik di Timur Tengah.
“Rupiah masih berpotensi melemah ke kisaran Rp15.965-Rp16.000 hari ini dengan support di sekitar Rp15.880-Rp15.900 per dolar AS,” kata dia ketika dihubungi Antara, Jakarta, Senin.
Seperti diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (28/10) mengatakan bahwa pasukan rezim Zionis Israel telah melancarkan serangan darat ke Gaza, Palestina, sebagai bagian dari "perang tahap kedua" untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, serta membebaskan para tawanan.
Selain itu, potensi pelemahan rupiah turut dipengaruhi antisipasi pasar terhadap rapat kebijakan Moneter Bank Sentral AS pekan ini.
Dalam pertemuan tersebut, pengendalian inflasi dan penguatan kondisi ketenagakerjaan akan menjadi topik pembicaraan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah berpotensi melemah karena sentimen konflik di Timur Tengah