Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Barat bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) memberi penghargaan kepada lima bidan di Jabar yang dinilai inovatif dalam mengedukasi tentang gizi pada masyarakat.
Ketua IBI Jabar Eva Riantini dalam keterangan di Bandung, Kamis (5/10) malam, mengatakan penghargaan diberikan kepada para bidan yang paling inovatif dalam mengoptimalkan sosial media untuk memberikan edukasi dan penyuluhan tentang gizi serta bahaya konsumsi kental manis pada balita.
Ia mengatakan pemberian penghargaan tersebut dalam rangkaian Kampanye Bidan Sahabat Ibu dan Anak diikuti lebih dari 1.000 bidan di wilayah itu sejak Juli 2023, dimulai dengan seminar edukasi gizi hingga Lomba Bidan Sahabat Ibu dan Anak.
"Kompetisi ini berhasil memicu semangat inovasi dan kreativitas di antara bidan-bidan yang berpartisipasi. Setelah melalui proses penilaian yang ketat, akhirnya terpilihlah lima bidan yang menerima penghargaan sebagai bidan inovatif atas kontribusi mereka dalam menyebarkan pengetahuan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Gerakan edukasi gizi oleh bidan, ujarnya, mampu mengeluarkan potensi-potensi bidan dalam penyuluhan kepada masyarakat. Mereka didorong memberikan edukasi langsung kepada masyarakat di wilayah masing-masing.
Tujuan edukasi itu, katanya, masyarakat, terutama kalangan ibu, lebih paham tentang kecukupan gizi keluarga, asupan gizi yang cukup untuk ibu hamil, dan pada masa pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) tidak salah memberikan makanan untuk anak.
"Jangan sampai ada bahan-bahan tinggi kandungan gula dan garam yang diberikan untuk anak, seperti yang cenderung terjadi pada masyarakat, adalah pemberian susu kental manis untuk anak, karena ini berbahaya," ujarnya.
Ketua IBI Jabar Eva Riantini dalam keterangan di Bandung, Kamis (5/10) malam, mengatakan penghargaan diberikan kepada para bidan yang paling inovatif dalam mengoptimalkan sosial media untuk memberikan edukasi dan penyuluhan tentang gizi serta bahaya konsumsi kental manis pada balita.
Ia mengatakan pemberian penghargaan tersebut dalam rangkaian Kampanye Bidan Sahabat Ibu dan Anak diikuti lebih dari 1.000 bidan di wilayah itu sejak Juli 2023, dimulai dengan seminar edukasi gizi hingga Lomba Bidan Sahabat Ibu dan Anak.
"Kompetisi ini berhasil memicu semangat inovasi dan kreativitas di antara bidan-bidan yang berpartisipasi. Setelah melalui proses penilaian yang ketat, akhirnya terpilihlah lima bidan yang menerima penghargaan sebagai bidan inovatif atas kontribusi mereka dalam menyebarkan pengetahuan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Gerakan edukasi gizi oleh bidan, ujarnya, mampu mengeluarkan potensi-potensi bidan dalam penyuluhan kepada masyarakat. Mereka didorong memberikan edukasi langsung kepada masyarakat di wilayah masing-masing.
Tujuan edukasi itu, katanya, masyarakat, terutama kalangan ibu, lebih paham tentang kecukupan gizi keluarga, asupan gizi yang cukup untuk ibu hamil, dan pada masa pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) tidak salah memberikan makanan untuk anak.
"Jangan sampai ada bahan-bahan tinggi kandungan gula dan garam yang diberikan untuk anak, seperti yang cenderung terjadi pada masyarakat, adalah pemberian susu kental manis untuk anak, karena ini berbahaya," ujarnya.