Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan ancaman kelestarian bumi telah sampai pada titik yang sangat kritis, diakibatkan persoalan limbah sampah plastik.
“Kita tidak tahu sudah berapa banyak sampah mikro plastik yang menyusup ke darah kita. Setiap hari kita menggunakan alat makan dan minum dari plastik,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad.
Menko Muhadjir Effendy mengatakan sampah plastik merupakan salah satu limbah yang paling berbahaya dan baru dapat terurai pada ratusan tahun, termasuk diantaranya adalah sampah mikro plastik.
Dia menjelaskan sampah mikro plastik dapat berbahaya karena dapat menyusup ke tubuh manusia melalui alat makan dan minum yang digunakan sehari-hari.
Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional pada tahun 2022 melaporkan, terdapat timbunan sampah sekitar 35 juta ton yang 33,3 persen diantaranya tidak terkelola, atau sekitar 11,7 juta ton. Persoalan itu ditengarai oleh tingginya jumlah penduduk beserta aktivitas yang tidak diiringi dengan pengelolaan sampah yang baik.
"Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir harus ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru," ujar Menko Muhadjir.
Menurutnya, paradigma baru pengelolaan sampah harus dilakukan dengan berbasis nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, baik untuk energi, kompos, pupuk, maupun bahan baku industri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko PMK ungkap bahaya sampah mikro plastik, menyusup hingga ke darah