Presiden menyampaikan hal itu saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP Arus Bawah Jokowi (ABJ) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu, di mana ia menyebut dirinya tidak mau kehilangan fokus yang mungkin menyebabkan terganggunya stabilitas politik.
"Saya enggak mau, saya dibawa ke sana ke sini. Kita saat ini masih dalam posisi bekerja, fokus agar negara kita tidak masuk ke dalam kategori-kategori yang tidak baik," kata Jokowi dalam arahannya.
Oleh karena itu, Jokowi mengapresiasi pernyataan Ketua Umum ABJ Michael Umbas bahwa kelompok relawan itu tidak tergesa-gesa dan tetap tenang tanpa terbawa arus di tengah tahun politik menyongsong Pemilu-Pilpres 2024.
"ABJ tidak grasa grusu, masih tenang, tidak terbawa arus ke sana ke sini, dan masih bekerja di bidangnya masing-masing. Itu juga yang saya lakukan," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan bahwa situasi global masih dilanda kesulitan dan ketidakpastian dampak pandemi COVID-19.
Bahkan menurut Jokowi perekonomian dunia belum tampak tumbuh kembali, antara lain terbukti dengan fakta bahwa 96 negara menjadi "pasien" Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
"Dulu tahun 1997-1998 enggak ada 10 negara yang jadi pasien IMF, itu goncang semuanya, yang pemerintah kita ambruk saat itu. Sekarang ini 96 negara jadi pasien IMF," ujarnya.
Oleh karena itu, Jokowi kembali mengingatkan bahwa segenap masyarakat Indonesia patut bersyukur karena berada di posisi yang relatif normal antara lain ditilik dari pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada 2022.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi: "Ojo kesusu" karena atraksi politik belum selesai