"Bagus, mulus tidak ada catatan, sudah bagus," kata Heru di Stasiun LRT Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, usai mengecek kembali kesiapan pengoperasian LRT Jabodebek pada Jumat.
Heru menyebutkan, dalam peninjauan terakhir Presiden Jokowi sempat menyoroti soal keberadaan pintu kereta yang letaknya tidak "pas" dengan pintu peron atau "platform screen doors".
Namun saat ini keberadaan pintu kereta dan pintu peron sudah "pas". Begitu pun dengan waktu tempuh yang sudah bagus.
"Kemarin sudah diuji coba sama Kemenhub itu cukup bagus, waktu juga cukup. (Sekarang) Sudah bagus," katanya.
"Pintu yang tadi buka-tutup di kereta itu. Pintu kereta kan harus sama dengan pagarnya, kalau yang lalu kan bukanya di sini, pagarnya di sini, jadi tidak simetris," kata Heru.
"Pintu yang tadi buka-tutup di kereta itu. Pintu kereta kan harus sama dengan pagarnya, kalau yang lalu kan bukanya di sini, pagarnya di sini, jadi tidak simetris," kata Heru.
Heru juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berkoordinasi dengan pemerintah daerah penyangga terkait penyediaan bus pengumpan (feeder) untuk membantu penumpang.
"Jadi saya perintahkan Kadishub koordinasi dengan Dishub Bekasi, Bogor untuk bisa membantu "feeder". Kemarin saya minta di Bekasi bisa 10 bus sesuai dengan permintaan nanti pak walkotnya," kata Heru.
Heru berharap, LRT Jabodebek ini dapat menjadi salah satu pilihan transportasi umum bagi masyarakat terutama selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN pada 5-7 September saat sejumlah ruas jalan Jakarta dibuka-tutup.
"Khususnya dalam rangka KTT ASEAN di 4,5,6,7 maka Pemda DKI bisa turut serta membantu karena Jakarta akan buka-tutup jalan,"" kata Heru.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Heru: LRT Jabodebek sudah bagus dan layak diresmikan