Terkait dengan kecerdasan buatan yang menjadikan imajinasi tanpa batas hingga bisa menggantikan proses pekerjaan manusia yang mengiringi perkembangan ekonomi digital, Ridwan Kamil menekankan Indonesia harus bersiap menghadapi sisi gelap dari teknologi tersebut.
"Jadi kalau Indonesia ingin bersiap, tidak hanya mengurusi 220 miliar dolar AS ekonomi, tapi juga membutuhkan pertahanan bagi sisi gelap dari disrupsi digital, khususnya AI. Sesungguhnya dengan AI harapan hadir, rumusnya hanya satu semua yang rutin akan digantikan mesin," ujarnya pula.
Baca juga: Bank BJB Syariah tingkatkan layanan lewat digital contact center
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ridwan Kamil ingatkan pentingnya adaptasi di tengah disrupsi digital