Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung meyakini gelaran Asia Africa Festival (AAF) 2023 yang dilaksanakan Sabtu ini memberi kontribusi positif terhadap perekonomian Kota Bandung, khususnya pada tingkat kunjungan wisatawan dan tingkat keterisian hotel serta berpengaruh terhadap keramaian restoran.
"Kami yakin bahwa AAF ini akan memberikan kontribusi pada dinamika perkembangan ekonomi di kota Bandung, khususnya akan banyak wisatawan datang, hotel-hotel dan restoran-restoran di Bandung juga akan penuh," kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Kota Bandung, Sabtu.
Akhirnya, lanjut Ema, kegiatan ini juga akan berimplikasi pada peningkatan pendapatan bagi kota Bandung.
Karenanya, ke depan, Ema mengatakan bahwa akan diadakan lebih banyak lagi kegiatan berskala internasional demi menggerakkan perekonomian di Kota Bandung.
"Karena untuk menggerakkan perekonomian kekuatannya adalah dari pemerintah daerah, dengan banyaknya event, termasuk event yang berskala internasional seperti ini tentunya untuk Kota Bandung Ini adalah satu hal yang positif," ucapnya.
Diketahui, AAF 2023 yang tepat 68 tahun dari momen bersejarah Konferensi Asia Afrika, merupakan yang perdana setelah sempat vakum selama tiga tahun karena pandemi COVID-19.
Dalam edisi kali ini, ada perwakilan dari sekitar 17 negara yang hadir, dengan enam negara di antaranya mengirimkan tim untuk mengikuti parade kebudayaan atau karnaval.
"Memang untuk edisi kali ini peserta yang hadir tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, ini wajar karena saat ini adalah masa recovery (pemulihan), tapi dengan hadirnya enam negara ikut karnaval bersama Kota dan kabupaten lain di Indonesia ini menunjukkan hal yang positif untuk pembuka gelaran ini. Mudah-mudahan ini juga berkontribusi pada kebahagiaan masyarakat," ucapnya menambahkan.
Rangkaian acara Asia Africa Festival 2023 yang berlangsung sampai sekitar pukul 19.00 WIB, tiga ruas jalan ditutup yakni Jalan Asia Afrika (Simpang Tamblong sampai Jalan Sukarno), Jalan Braga Kecil, dan Jalan Sukarno.