Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan efisiensi harus menjadi fokus dari Satu Data Indonesia (SDI) dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari sisi dampak pada pelayanan
"Fokus Bapak Presiden itu dampaknya pada kualitas layanan, simplifikasi, dan kepastian prosedur yang tidak berbelit-belit. Jadi, efisiensi," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Dewan Pengarah Satu Data Indonesia Tahun 2023, seperti dikutip dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Ia menegaskan bahwa sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), SDI dan SPBE harus diintegrasikan. Oleh karena itu, interaksi antara hulu dan hilir perlu dikalibrasi agar menjadi satu layanan (service) atau satu antarmuka (interface).
Maka dari itu, dibutuhkan koordinasi antara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mendukung terwujudnya pengumpulan data secara terpusat agar memiliki dampak pada layanan publik, efisiensi anggaran, hingga program pemerintah yang tepat sasaran.
Pemerintah membentuk SDI untuk meningkatkan kualitas sekaligus menyederhanakan prosedur pelayanan publik, sebagaimana arahan Presiden Jokowi.
"Saya sendiri menaruh perhatian khusus pada proses bagaimana agar pembentukan data dari hulu hingga ke hilir dapat dikoordinasikan secara baik karena proses ini melibatkan banyak pihak," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani sebut efisiensi harus jadi fokus Satu Data Indonesia