Bandung (ANTARA) -
Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia Abuja Nigeria menghadiri serah terima hibah 1.580.000 dosis vaksin Pentavalen dari Pemerintah Indonesia ke Pemerintah Federal Republik Nigeria pada 16 Juni 2023, di Kantor Pusat National Primary Health Care Development Agency (NPHCDA) Abuja, Ibu Kota Nigeria.
Acara serah terima hibah vaksin Pentavalen tersebut dihadiri oleh Direktur Pengembangan Usaha Bio Farma Yuliana Indriati, Duta Besar Republik Indonesia untuk Nigeria Usra Hendra Harahap, dan Executive Director National Primary Health Care Development Agency Nigeria Faisal Shuaib.
Baca juga: Penjualan produk non-COVID dari Holding BUMN farmasi diharapkan sentuh angka Rp18 triliun
Duta Besar RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap dalam keterangan tertulis Humas Bio Farma, Jumat, menyampaikan bahwa Indonesia telah menghibahkan 1.580.000 dosis vaksin Pentavalen kepada Nigeria untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan haemofilia influenza tipe B sambil menjelaskan pentingnya bantuan ini bagi dunia kesehatan Nigeria.
"Dengan senang hati, saya informasikan kepada Anda semua bahwa untuk donasi ini, sebanyak 730 ribu dosis vaksin Pentavalen tahap satu telah tiba di Nigeria pada tanggal 30 Mei 2023, kemudian tahap dua sebanyak 850 ribu dosis tiba pada tanggal 14 Juni 2023 sehingga total 1.580.000 dosis vaksin telah tiba di Nigeria," kata Usra.
Usra mengatakan vaksin ini digunakan untuk meningkatkan sistem perawatan kesehatan dan meningkatkan cakupan imunisasi, agar setiap anak di Nigeria dapat tumbuh dengan sehat dan aman.
"Misinya adalah untuk mencegah penyakit seperti difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan influenza tipe B," ujar Usra.
Usra menambahkan bahwa beban penyakit-penyakit yang dapat dicegah ini akan sangat berkurang dengan imunisasi menyeluruh, terutama di antara populasi yang paling rentan, seperti bayi baru lahir dan anak-anak.
Vaksin Pentavalen yang disumbangkan oleh Pemerintah Indonesia kepada Nigeria melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI)/Indonesian Aid ini dibuat oleh produsen Indonesia, Bio Farma.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis Bio Farma Yuliana Indriati menyampaikan bahwa salah satu tujuan dari Bio Farma adalah untuk memperkuat kolaborasi dengan Nigeria untuk mengembangkan kemandirian produksi vaksin di Nigeria.