"Bung Karno adalah tokoh legendaris yang tidak lekang sejarah. 53 tahun lalu beliau wafat, tetapi namanya terus dibicarakan hingga hari ini,” ujarnya.
Basarah menuturkan telah banyak ilmuwan sejarah maupun akademisi yang mengulang dan menulis buku-buku sejarah tentang Bung Karno.
Dia mencontohkan soal pemikiran Bung Karno yang tidak lekang waktu, seperti ditetapkannya pidato pria kelahiran Jawa Timur itu sebagai dokumen sejarah oleh UNESCO.
"Beberapa hari lampau, UNESCO lembaga di bawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa, red.), telah menetapkan Pidato Bung Karno yang sangat modernitas di depan Sidang PBB pada 31 Oktober 1960 telah ditetapkan sebagai dokumen sejarah. Dunia begitu mengagumi Bung Karno dan pemikiran Bung Karno,” kata Basarah.
Adapun, sejumlah tokoh hadir dalam Haul Ke-53 Bung Karno adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, hingga Ketua Baitul Muslimin Hamka Haq.
Pemimpin Nasionalis yang Religius
Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq mengatakan bahwa proklamator kemerdekaan sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno merupakan pemimpin yang nasionalis dan religius, ketika menyampaikan sambutan pada Haul ke-53 Bung Karno.
"Bung Karno adalah sosok pemimpin nasionalis sekaligus religius," kata Hamka Haq dalam Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Dia mencontohkan betapa Bung Karno sangat agamis dalam memimpin. Menurut Hamka Haq, pemilihan kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 bertepatan pada 9 Ramadan 1364 Hijriah.
Ahmad Basarah singgung kesamaan tanggal wafatnya Soekarno dan lahirnya Jokowi
Kamis, 22 Juni 2023 7:16 WIB