Antarajawabarat.com,6/9 - Panitia Pengawas Pemilihan Umum melibatkan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi untuk membantu mengawasi pencoblosan hingga perhitungan suara Pemilihan Kepala Daerah Garut, Jawa Barat, 8 September 2013.
"Kami terkendala keterbatasan anggota sehingga menggandeng mahasiswa di Garut untuk memudahkan proses pengawasan saat pemilihan sampai penghitungan suara nanti," kata Ketua Panwaslu Kabupaten Garut, Saepulloh kepada wartawan, Jumat.
Ia menuturkan, Panwaslu Garut kekurangan personel ditingkat kabupaten maupun kecamatan sehingga membutuhkan pihak luar untuk membantu proses pengawasan pilkada.
Para mahasiswa itu, kata Saefulloh, diterjunkan langsung ke setiap tempat pelaksanaan pemungutan suara yang tersebar di 42 kecamatan.
"Mahasiswa diterjunkan ke lapangan untuk mengawasi berlangsungnya beberapa proses pemilihan yang sifatnya pengawas partisipatif membantu tugas Panwaslu yang kekurangan personel," katanya.
Dia menjelaskan alasan memilih kalangan mahasiswa karena memiliki kepribadian yang berani untuk menegakan aturan ketika menemukan pelanggaran dalam pilkada.
Tugas dan fungsi mahasiswa di lapangan, kata Saefulloh, sama seperti petugas Panwaslu lainnya mengamati, mencatat dan melaporkan untuk ditindaklanjuti.
"Meskipun ditemukan pelanggaran Panwaslu bukan eksekutor melainkan hanya merekomendasikan ke institusi lain yang berwenang," katanya.
Salah seorang mahasiswa, Sri Utami mendukung Panwaslu melibatkan mahasiswa agar pelaksanaan Pilkada Garut berlangsung sportif.
Menurut dia, mahasiswa memiliki idealisme untuk menegakan aturan pelaksanaan Pilkada Garut.
"Mahasiswa masih memiliki idealisme yang tidak akan berpihak kepada siapa pun ketika menemukan pelanggaran," katanya.***1***
Feri P