Cirebon (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mendata produksi garam rakyat di daerah ini dalam tiga tahun masih mengalami penurunan dan belum stabil, hal ini dikarenakan perubahan iklim.
"Dalam waktu tiga tahun produksi garam terus menurun, di tahun 2022 hanya memproduksi 908 ton," kata Kepala DKPP Kabupaten Cirebon Erus Rusmana, di Cirebon, Selasa.
Menurutnya, penurunan produksi garam rakyat di Kabupaten Cirebon karena perubahan iklim, bahkan dalam tiga tahun produksi tidak lebih dari 2.000 ton per tahun.
Ia mengatakan produksi garam rakyat di Kabupaten Cirebon ketika kondisi normal bisa mencapai 136 ribu ton, dan itu terjadi pada tahun 2019 lalu.
Akan tetapi dalam tiga tahun ini, kata Erus, kondisi iklim berubah drastis, seperti banjir rob, dan kemarau basah, sehingga mengganggu produksi garam rakyat di Kabupaten Cirebon.