Pada level produsen, pemerintah mewajibkan perusahaan untuk melakukan desain ulang kemasan produk agar mudah didaur ulang dan menarik kembali sampah-sampah anorganik produk mereka di masyarakat.
Selanjutnya sektor hilir dilakukan dengan memanfaatkan teknologi agar sampah yang menumpuk di tempat pemrosesan akhir bisa berkurang.
Salah satu teknologi yang dipakai adalah menyulap sampah yang mudah terbakar dan memiliki nilai kalori tinggi, seperti plastik, kertas, kain, kulit maupun karet menjadi produk refuse derived fuel atau RDF sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik dan pabrik semen.
"Kami terus mendorong kegiatan pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir agar target Indonesia Bersih 2025 bisa segera terwujud," pungkas Vivien.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia berhasil kurangi timbulan sampah hingga 17,34 persen