Namun, tempat pembuangan sampah tersebut rupanya dikelola oleh beberapa warga, tapi tidak secara profesional.
"Bagaimana bisa sampah dekat wilayah padat penduduk seperti itu dibakar setiap hari, dengan kondisi musim hujan pun cukup tinggi, dan menjadi permasalahan terakhir adalah tahun 2021," bebernya.
Dede pun mengaku sempat meminta pertanggungjawaban pengelola, karena tumpukan sampah tersebut kerap kali bermasalah, mulai dari mengeluarkan bau tak sedap, hingga banjir saat musim hujan.
"Tidak mungkin warga sudah dipungut (biaya) tapi sampahnya masih ditampung di situ, harus ada kerja sama lagi dengan DLH kah atau swasta kah," kata Dede.
Ia berharap, setelah tumpukan sampah tersebut diangkut oleh DLH, masyarakat dapat membuang sampah dengan cara terkoordinir oleh RT, RW dan DLH Kabupaten Bogor.