"Namun, di waktu yang bersamaan, Bank Sentral China sudah menurunkan suku bunga acuannya yang memicu pelemahan mata uang regional Asia," ungkap dia.
Seperti yang telah dipaparkan Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong, bahwa pasar mata uang cenderung mix, terutama mata uang Asia.
"Mata uang utama dunia masih menguat terhadap dolar AS, namun mata uang Asia bergerak mix. Rupiah, ringgit, dan peso melemah, sedangkan Singapore Dollar (SGD) dan baht Thailand menguat," ucap Lukman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis: Nilai tukar rupiah menurun karena Yuan lemah terhadap dolar AS