Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mulai merevitalisasi Pasar Induk Jambu Dua menjadi pasar pangan bersih dan modern guna menampung 1.141 pedagang lama dan pedagang Pasar Bogor.
Biaya pembangunan pasar berlantai dua itu diperkirakan mencapai Rp70 miliar yang sepenuhnya berasal dari investor.
"Saya pesan satu kualitas, kedua tepat waktu. Saya akan memonitor, seperti saya memonitor Otista, yang ketiga selama pembangunan pastikan sistem siap," kata Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor, Senin.
Upacara dimulainya pembangunan pasar itu ditandai dengan penandatangan perjanjian kerja sama yang dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya Muzakkir, investor, tokoh dan jajaran pemerintahan setempat di lokasi pembangunan di Kota Bogor, Senin.
Bima Arya menyebutkan sistem yang perlu dipastikan siap selama pembangunan ialah pengaturan lalu lintas, kebersihan, sistem pengelolaan pasar untuk menghadirkan pasar pangan bersih Jambu Dua yang akan menjadi pasar modern pertama di Bogor dan terbaik di Indonesia.
Selanjutnya, Perumda Pasar Pakuan Jaya sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) yang menaungi pengelolaan pasar di Kota Bogor diminta memastikan koordinasi dengan semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan mitra selama enam bulan waktu pembangunan.
Bima menekankan pada tahun akhir periode pemerintahannya, ada empat pasar penting yang direvitalisasi yaitu Pasar Bogor, Pasar Induk Jambu Dua, Pasar Sukasari dan Pasar Merdeka. Semua dikerjasamakan dengan pihak ketiga sehingga tidak membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).