Dari permasalahan tersebut, Tubagus menyambut baik fintech bernama Finnix yang fokus sebagai fasilitator membantu pelaku industri kreatif mendapat akses modal dari lembaga keuangan.
Pihaknya berharap perbankan pun bisa memberikan keleluasaan permodalan berbasis value (nilai), tidak hanya penjaminan
“Kami berharap anak muda mengoptimalisasi kreativitasnya, ada Finnix yang sudah bisa menjembatani,” kata dia.
Sementara itu, CEO Finnix, Reinhart Hermanus mengatakan pihaknya sudah terlibat membantu menggarap sejumlah proyek, seperti konser di beberapa daerah.
Seperti Sabiphoria Festival (Jakarta), Now Playing Festival (Bandung), hingga Tour Dewa 19 (Pontianak).
Perusahaan yang berdiri pada September 2022 ini memberikan layanan berupa menyiapkan dokumen keuangan, hingga arus kas yang bisa diterima oleh lembaga keuangan untuk mendapatkan anggaran untuk menggarap proyek.
Hal tersebut sangat krusial namun seringkali luput dari perhatian para pelaku industri kreatif.
“Kami ingin membantu perusahaan mendanai proyek yang didapatkan. Lembaga keuangan menyangka industri kreatif berisiko tinggi, sehingga sulit mendapat akses permodalan. Aset jaminan terbatas,” kata dia.