Dalam simulasi enam nama tersebut, secara berturut-turut di bawah Ridwan Kamil adalah AHY (13,9 persen), Ahmad Sahroni (9,9 persen), Heru Budi Hartono (7 persen), Ahmad Riza Patria (6,7 persen), dan Tri Rismaharini (6 persen).
Apabila Ridwan Kamil diasumsikan tidak maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI mendatang, kata dia, Ahmad Sahroni memimpin di posisi atas dengan elektabilitas 22,5 persen.
Burhanuddin menyampaikan hal itu saat menjelaskan simulasi empat nama cagub DKI.
Selanjutnya, kata dia, disusul Tri Rismaharini dengan 14,1 persen.
Selanjutnya, kata dia, disusul Tri Rismaharini dengan 14,1 persen.
"Sahroni karena sudah relatif sering sosialisasinya dan konon maju sebagai calon gubernur dan Risma mungkin diproyeksikan sebagai calon gubernur," kata Burhanuddin.
Adapun dua nama terakhir dalam simulasi empat nama tersebut, yaitu Ahmad Riza Patria dengan elektabilitas 12,1 persen dan Heru Budi Hartono dengan 11,7 persen.
Namun, menurut Burhanuddin, persentase responden yang memilih untuk tidak tahu atau tidak menjawab ketika dihadapkan dengan pilihan simulasi empat nama tersebut juga tinggi, yakni 39,6 persen.
Populasi survei Indikator Politik Indonesia ini adalah seluruh warga negara Indonesia di DKI Jakarta yang punya hak pilih. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan total sampel yang dianalisis sebanyak 2060 responden.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan spot check, dan tidak ditemukan kesalahan berarti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Survei: Ridwan Kamil unggul di simulasi 8 dan 6 nama cagub DKI